Foto : Sekretaris HA DPD KNPI MALUT, Mirna W Beladon |
TERNATE, Potretmalut.com - Momentum
Pemilihan Legislatif di tahun 2019 nampaknya sudah mulai diperebutkan politisi
baik itu muda maupun tua. Tak hanya itu, keterwakilan perempuan juga didominasi
di beberapa parti Politik.
Buktinya
mantan duta bahasa Provnsi Malut yang pernah mendapatkan gelar sastrawan muda
dari kementerian pendidikan dan kebudayaan RI, Mirna W Beladona mengajak kepada
kaum perempuan muda agar dapat melibatkan diri dalam pencalekan di tahun 2019
nanti jika merasa berpotensi.
Sekretaris
HA DPD KNPI MALUT Mirna W Beladon kepada potretmalut.com
via WhatsApp Minggu (21/1/2018) mengatakan, kaum permpuan layak dan mampu menjadi
leader dengan segala cekatan dan kecerdasannya permpuan mengolah dan ikut serta
membangun negeri ini, termasuk kesempatan untuk menduduki jabatan politik
maupun administrasi pemerintahan.
Mirna
yang juga mantan ketua bidang organisasi dan komunikasi PIIWATI Malut
mengatakan, pileg di tahun 2019 nanti sebagai ajang pertaruangan sebagai wakil
rakyat. Melihat fenomena sekarang ini, dirinya siap beratarung dengan
menggunakan Partai Keadilan Bangasa.
“Seharusnya,
suatu Negara tidak menyia-nyiakan bakat dan potensi kaum perempuan, kaum
permpuan juga memliki tanggungjawab menciptakan suatu pemerintahan, dan
mengembangkan system administrasi dan perekonomian yang mampu bersaing dengan
daerah lain,” imbuhnya.
Dari
sisi lain, dapat dipastikan kebijakan yang efektif, misalnya dalam pembangunan
ekonomi, akan lebih banyak dilandasi proses pengambilan keputusan yang
mengikutsertakan kaum laki-laki maupun kaum perempuan.
Apabila
hal tersebut dilakukan tanpa melibatkan kaum perempuan dalam menduduki posisi
penting di pemerintahan dan kedudukan politik lainnya, hampir pasti
menghasilkan kondisi dan aspirasi yang tidak sepadan dengan setengah dari
jumlah penduduk Indonesia yang hampir sebagian penduduknya adalah kaum
perempuan.
Patut
dibanggakan dan menghargai perjuangan kaum perempuan di legislatif, para
aktivis perempuan yang menginginkan semua pihak bersedia mendukung affirmative
action (tindakan keberpihakan) kebijakan-kebijakan publik atau politik tidak bias
gender tetapi justru akan mendinginkan suhu politik yang semakin hari kian
memanas.
Politisi muda ini pernah
bertarung dan gagal pada pileg 2014 kemarin meski begitu tidak membuat dirinya
putus asa untuk kembali bertarung. Ungkap Ona sapaan akrabnya yang juga pernah
mejabat wakil sekertaris Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah IMM Cabang Kota Ternate. “ Insyah allah tetap
optimis dan saya juga berharap kepada kaum perempuan maluku utara harus bangkit
dan mengambil peran dalam dunia politik,” ucapnya. (red).