TERNATE –
Pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginformasikan sepuluh calon kepada
daerah yang diduga tersangkut kasus korupsi, sontak membuat calon kepala daerah
mulai menepis issu yang menyebutkan namanya masuk dalam daftar rencana KPK untuk
mengumumkan dugaan keterlibatan kasus korupsi. Salah satunya pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur, Muhammad Kasuba-Abdul Madjid Husen (MK-Maju) melalui
media center.
Pengurus
media center MK-Maju Usman Ade mengatakan, desakan public yang menyebutkan dugaan
keterlibatan MK atas issu yang berkembang belakangan ini tidak memiliki kaitan
atau substansi hukum. Dugaan keterlibatan MK dalam dua kasus korupsi yakni dana bantuan sosial (Bansos)
Kabupaten Halmahera Selatan tahun anggaran 2007-2009 senilai Rp 47 miliar
dan kasus dugaan korupsi pengadaan Kapal Motor (KM) Halsel Express 01 yang diduga merugikan keuangan negara sebesar Rp. 14,6 miliar itu sudah dikeluarkannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Maluku Utara pada tahun 2016 lalu.
“ Dimana substansi beritanya adalah langkah
hukum yang dilakukan KPK terhadap salah satu calon kepala daerah, tetapi seolah-olah
dipersepsikan dimana MK juga terseret dalam rencana KPK tersebut,” ujar Usman
dalam konfrensi pers nya di Cafe Bacarita 2 di Kelurahan Tanah Raja Kecamatan
Kota Ternate Tengah, Kamis (15/3/2018) sore tadi.
Dasar atau konteks hukum, kata Usman, MK secara
hukum sudah clean and clear sesuai putusan Kejati Malut dimana
seperti dugaan keterlibatan MK dalam dua kasus korupsi berkembang saat ini. Sehingga
dalam wacana pemberantasan korupsi, MK tidak layak lagi dilibatkan dalam
perkara ini. “ Status MK dalam perkara ini sudah SP3,” katanya.
Hal serupa juga diutarakan Akbar. Dirinya
mengatakan, beberapa kasus korupsi yang disangkakan terhadap MK telah mentah
dengan sendirinya karena tidak cukup bukti untuk mendakwakan MK. “Tentu ini berdasarkan
hasil putusan dari pihak penegak hukum yang berkewenangan mengeluarkan SP3,”
ujarnya.
Menurutnya,
dampak dari opini publik tersebut tak heran jika mempengaruhi tingginya
elektabilitas MK-Maju sekarang ini.” Kami yakin benar bahwa hal-hal seperti ini
tidak bisa dihindari,” tuturnya. (emis/red).