SOFIFI – Kurang lebih tiga tahun menjabat
gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK) sudah membuktikan kepedulianya
kepada public Maluku Utara. Buktinya, dimasa kepemimpinan AGK, aspek
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dari tahun ke tahun meningkat signifikan
mulai dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHB dari tahun ke
tahun meningkat. Tahun 2014 sebesar 24.042.076,7 juta rupiah, tahun 2015
sebesar 26.640.785,9 juta rupiah, menjadi 29.165.227,9 juta rupiah pada tahun
2016, dan pada Triwulan II 2017 sebesar 7.919,5 miliar rupiah. Data
Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku dengan tahun dasar 2010 selama
periode 2014 – Triwulan II Tahun 2017.
Untuk
besaran PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun dasar 2010 (ADHK 2010) menurut
lapangan usaha terus mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 20.381.033,9
juta rupiah pada tahun 2014, pada tahun
2016 sebesar 21.556.321,8 juta rupiah, dan pada Triwulan II 2017 sebesar
5.712,9 miliar rupiah.
Sementera
itu ada tiga pertumbuhan tertinggi di Provinsi Maluku Utara diantaranya Kota
Ternate sebagai pertumbuhan tertinggi pertama dengan nilai PDRB ADHB Tahun 2016
sebesar 7877.132,1 dan kontribusi terhadap PDRB Provinsi Maluku Utara
sebesar 26,91 persen. Pertumbuhan
tertinggi kedua adalah Kabupaten Halmahera Utara dengan nilai PDRB ADHB Tahun
2016 sebesar 4.451.545,0 dan Kontribusi terhadap PDRB Provinsi Maluku Utara
sebesar 15,21 persen. Pertumbuhan tertinggi ketiga, Kabupaten Halmahera Selatan
dengan nilai PDRB ADHB Tahun 2016 sebesar
4.363.999,5 dan Kontribusi terhadap PDRB Provinsi Maluku Utara sebesar
14,91 persen.
Pada aspek
laju pertumbuhan perekonomian Maluku Utara berdasarkan PDRB ADHK 2010 menurut
Kabupaten/Kota tumbuh dengan laju sebesar 6,36 persen pada Tahun 2013, yang
kemudian menurun menjadi sebesar 5,49 persen pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2015 naik menjadi
sebesar 6,10 persen, namun kemudian menurun pada tahun 2016 menjadi sebesar
5,77persen.
Pertumbuhan
tertinggi pada tahun 2016 dicapai oleh Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 11,25
persen, menyusul Kota Ternate sebesar 8,02 persen sebagai dua daerah yang
pertumbuhannya diatas pertumbuhan provinsi, sedangkan kabupaten kota lainnya
pertumbuhannya dibawah provinsi, dan yang paling terendah pertumbuhannya
Kabupaten Halmahera Utara yaitu sebesar 4,03 persen.
Sebab,
struktur sektor ekonomi suatu wilayah dapat dilihat melalui besarnya peranan
masing-masing lapangan usaha terhadap total PDRB. Indikator ini memberikan
informasi tentang kategori lapangan usaha penopang utama perekonomian di suatu
wilayah.
Ekonomi Maluku Utara tahun 2016 tumbuh 5,77 persen.
Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masih mendominasi perekonomian
Maluku Utara. Sekitar 24,96 persen nilai tambah dari aktivitas perekonomian di
Maluku Utara tahun 2016 dihasilkan oleh aktivitas perekonomian di kategori
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Selama kurun waktu 5 tahun, peranan
kategori ini terhadap perekonomian Provinsi Maluku Utara mengalami fluktuasi
namun terdapat kecenderungan menurun, walaupun pada tahun 2016 mengalami
penguatan. Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada tahun 2013
berperan 25,75 persen sedangkan pada tahun 2016 menurun menjadi 24,96 persen.
(tim)