Ahmad Purbaya |
SOFIFI, PotretMalut - Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Maluku Utara (Malut) mulai memaksimalkan penerimaan dan penyerapan anggaran tahun 2023.
Penyerapan anggaran tahun 2023, tercatat sejak Januari hingga Mei lalu sudah mencapai 100 persen dari penerimaan daerah yang masuk sebanyak 23 persen.
“Penyerapan anggaran yang kita lakukan saat ini disesuaikan dengan penerimaan daerah yang masuk ke Kasda,”ujar Kaban BPKAD Malut, Ahmad Purbaya kepada wartawan, (12/06/2023).
Purbaya mengatakan, BPKAD hingga saat ini telah mengeluarkan belanja daerah hampir 100 persen dari penerimaan yang masuk ke Kas Daerah 23 persen sampai bulan mei, sementara belanja yang telah direalisasikan sudah mencapai 22 persen, artinya penyerapan anggaran hampir 100 dari penerimaan yang masuk ke Kasda.
“Ini membuktikan bahwa BPKAD tidak berniat menahan belanja daerah. Beberapa belanja OPD belum bisa direlaisasikan karena penerimaan daerah belum maksimal,” ujarnya.
Lanjutnya, saat ini BPKAD dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus memaksimalkan sektor pendapatan, bahkan Bappenda juga cukup maksimal menggenjot sektor pajak daerah, sehingga OPD sektor pendapatan juga harus berkolaborasi bersama Bapenda, sehingga target pendapatan daerah bisa tercapai.
“Pengeluaran dan pendapatan harus sejalan, jangan biarkan pendapatan berjalan sendiri. Intinya, jika penerimaan daerah maksimal, maka sudah pasti belanja daerah juga lancar, karena tidak mungkin jika penerimaan turun kemudian belanja naik,” pungkasnya.
BPKAD kata Purbaya akan terus berupaya membuat keseimbangan antara penerimaan dan belanja daerah, sehingga siklus Keuangan bisa berjalan normal.
“BPKAD tidak ada niat menahan proses pencairan anggaran, tapi BPKAD berupaya memaksimalkan sektor penerimaan dan belanja daerah. (red)