Pimpinan Pondok Pesantren Ibadurrahman, Ustadz Ratimin. |
Kemandirian Pesantren menjadi salah satu perhatian Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sejak memimpin Kementerian Agama. Gus Men (sapaan Menag), menilai pesantren harus mampu melebarkan kiprah pemberdayaannya, tidak hanya fokus pada pendalaman ilmu agama, tapi juga pengembangan sosial dan ekonomi umat.
Bergulir sejak 2021, Program Kemandirian Pesantren hingga saat ini tercatat ada 2.600 pesantren penerima manfaat Program Kemandirian Pesantren yang tersebar di 34 Provinsi. Gus Men menargetkan akan ada 5.000 pesantren penerima bantuan inkubasi bisnis ini hingga 2024.
Untuk Provinsi Maluku Utara sendiri, tercatat ada 11 pesantren yang menerima manfaat program kemandirian pesantren, salah satunya yaitu pesantren Ibadurrahman yang terletak di Desa Dodaga, Kecamatan Wasile Timur, Kabupaten Halmahera Timur. Melalui dana kemandirian pesantren yang diberikan oleh Kementerian Agama, dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengurus pesantren untuk mengembangkan usaha minimarket.
Pondok Pesantren yang aktif beroperasional pada tahun 2018 tersebut memiliki total lahan pondok seluas 7 Hektare. Dengan lahan seluas itu, pimpinan pondok mengalokasikan sebagian lahannya dan dibuatkan unit-unit usaha untuk menjadi sumber daya ekonomi yang bisa menopang setidaknya operasional pesantren. Adapun unit-unit usaha yang dikembangkan pada pesantren Ibadurrahman yaitu pertanian, peternakan, meubel, air minum isi ulang, produksi hasil pertanian, dan minimarket.
”Alhamdulillah dari unit-unit usaha tersebut kita bisa menghasilkan 2,5 ton beras sekali panen, puluhan kilo bawang goreng, dan menampung kurang lebih 20 usaha masyarakat disekitar pesantren”, ujar Ustadz Ratimin selaku Pimpinan Pesantren Ibadurrahman, Minggu, 31 Desember 2023.
Dengan kreatifitas dan inovasi yang terus mengalir menjadikan pesantren ini unik dan berkarakter. Banyaknya unit usaha yang dibangun oleh pesantren Ibadurrahman maka bisa dikatakan pesantren ini mandiri secara ekonomi dan akan menjadikan pesantren bisa berdiri secara ajeg dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, dengan unit usaha yang ada, pesantren bisa menjadi penggerak ekosistem di lingkungan sekitar yang melibatkan masyarakat sehingga sama-sama berdaya dalam hal ekonomi.
Lebih lanjut Ustadz Ratimin mengatakan, selain dengan tujuan utama penguatan pendidikan dan dakwah, kedepannya diharapkan agar santri yang berada di pesantren juga turut mengerti, memahami, dan mampu mengimplementasikan ilmu tentang ekonomi atau bisnis. Sebab Indonesia akan mengalami peningkatan usia produktif atau bonus demografi, maka santri harus turut mengambil peran. Salah satunya adalah dengan memahami segala ilmu menyangkut kewirausahaan sehingga siap dan mampu menghadapi tantangan dikemudian hari.
“Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pesantren untuk mandiri terutama terimakasih kepada Menteri Agama yang telah menjadikan program kemandirian pesantren sebagai program prioritas sehingga kami bisa membuat usaha untuk menghidupi pesantren”, pungkas Ustadz Ratimin
Dari kemandirian ekonomi yang dibangun pada November lalu, pesantren ibadurrahman diberikan penghargaan Kieraha Awards 2023 sebagai Pesantren Pendukung Ekonomi Syariah Terbaik Se-Maluku Utara pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), yang mana PTBI tersebut adalah High Level Event Bank Indonesia yang telah diselenggarakan rutin sejak tahun 1969.
Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, Amar Manaf memberikan apresiasi kepada Pesantren Ibadurrahman yang telah mampu mandiri secara ekonomi.
Ia berharap kedepan lebih dikembanggkan lagi sehingga bisa lebih meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren dan jika Pesantren Ibadurrahman telah memiliki unit usaha yang cukup kuat, maka diharapkan dapat mengajak pesantren lainnya agar turut meningkatkan ekonominya agar terjadi interaksi untuk saling belajar dan memotivasi demi majunya pendidikan pondok pesantren di Maluku Utara. (**)