Gelar Karya P5 yang diberlangsung di SD Negeri Borong |
MAKASSAR, PotretMalut - Keragaman dan kekayaan budaya Nusantara terlihat dalam kegiatan "Gelar Karya P5 Bertema Bahagia dalam Naungan Bhinneka Tunggal Ika" di SD Negeri Borong, Selasa, (05/12/2023). Anak-anak tampil dalam balutan busana tradisional dari berbagai daerah. Mereka terlihat bergembira menikmati pertunjukan seni yang ditampilkan di Panggung Aksi SD Kompleks Borong.
Hadir dalam acara gelar karya di pengujung tahun 2023 ini, yakni Kepala UPT SPF SD Negeri Borong, Hj Hendriati Sabir, M.Pd, Ketua Komite Sekolah SD Kompleks Borong, Drs H Marzuki, Pengawas SD Kecamatan Manggala, Dra Hj Singara, MM dan Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Makassar. Pengurus Bunda Pustaka SD Negeri Borong juga hadir bersama para guru dan murid-murid di sekolah yang beralamat di Jalan Borong Raya No 8, Kecamatan Manggala tersebut.
Gelar karya P5 merupakan rangkaian puncak kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka. P5 merupakan akronim dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Sesuai namanya, P5 adalah proyek pengembangan karakter pelajar untuk dapat hidup dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Prinsip P5, yakni bersifat holistik, kontekstual, berpusat pada anak, dan eksploratif.
Dalam Gelar Karya kali ini, anak-anak menampilkan Tari Janger (Bali), Tari Piring (Sumatera Barat), Tari Dinding Badinding (Nanggroe Aceh Darussalam), Tari Sajojo (Papua), dan Tari Sinanggar Tulo (Sumatera Utara). Selain itu, ditampilkan pula Tari Paduppa, Tari Empat Etnis dan Gandrang Bulo dari Sulawesi Selatan.
Beberapa siswa yang membawakan tarian saat acara |
Gelar Karya juga disemarakkan dengan tari kreasi Wonderland Indonesia dan lagu Profil Pelajar Pancasila. Ada juga fashion show dengan anak-anak yang mengenakan pakain tradisional dari berbagai daerah. Semua guru terlibat mempersiapkan pertunjukan dari kelas masing-masing.
Saat persiapan acara, sehari sebelumnya (Senin, 4/12/2023), anak-anak terlihat serius mempersiapkan penampilannya. Reihana Anindya Sandi, murid kelas 2B, mengatakan, dia tampil membawakan Tari Indologo bersama 5 temannya. Reihana, yang baru berusia 8 tahun itu, mengaku agak sedikit sulit ketika latihan. Namun mereka sudah kompak karena selalu latihan.
Aisyah, murid kelas 6A, tampil membawakan Tari Empat Etnis. Dia tampil bersama Fadhilah, Andi Gadiza serta teman lainnya. Selama ini, mereka sudah tampil beberapa kali dalam acara sekolah. Di antaranya, tampil menyanyi dan bercerita.
Wira, kelas 5A, tampil menari Gandrang Bulo, bersama teman lainnya. Tim penari ini berjumlah 10 orang. Mereka latihan lebih sebulan lamanya. Menariknya, orangtua mendukung persiapan mereka. Semua anak menyebut bahwa bulo atau bambu yang digunakan sebagai properti dibuat oleh ayahnya.
Dukungan orangtua juga terungkap dari cerita Bu Ira, yang merupakan ibu dari Zaiyyan Kamila, murid kelas 5B. Anaknya itu ikut menari Wonderland Indonesia. Selama persiapan, anaknya dan teman-temannya beberapa kali mengadakan latihan di rumahnya. Bu Ira melihat kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Karena anak-anak jadi kreatif dan percaya diri mau tampil di depan umum. (Rusdin Tompo)