Dialog HMI Komisariat Tarbiyah IAIN Ternate |
TERNATE, PotretMalut - Himpunan Mahasiswa Indonesia Komisariat Tarbiyah IAIN Ternate gelar dialog publik sebagai upaya mengembalikan arah juang HMI Cabang Ternate.
Dialog yang berlangsung pada Jum'at, (19/01/2024) malam itu, dipusatkan di benteng Oranje Ternate.
Dialog bertajuk "Relevansi Khittah Perjuangan HMI Era Post Truth" menghadirkan akademisi IAIN Ternate, Darsis Humah dan Ketua Bidang SDA HMI Cabang Ternate, Yusril Buang sebagai narasumber.
Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah IAIN Ternate, Julfahrul Usman mengatakan, agenda tersebut diharapkan dapat mengajak anggota HMI melihat arah perjuangan HMI.
"Kami berharap dialog ini menjadi ruang rejuvenasi arah juang HMI, khususnya Cabang Ternate di tengah gempuran modernisasi," ungkapnya.
Jul sapaan akrabnya menjelaskan, post truth adalah suatu era dimana wajah kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran memainkan emosi netizen.
Peserta dialog |
"Sebagai organisasi perkaderan, anggota HMI diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan tanpa mengesampingkan moral kemanusiaan," jelasnya.
Sementara, Darsis Humah dalam penyampaian materi "Hikmah Sejarah Perjuangan HMI" menyebutkan, independensi HMI harus dijaga sebagai prinsip. Karena telah diatur dalam AD/ART.
"Kader HMI seharusnya mengikuti aturan main konstitusi yang ada," sebutnya.
Lelaki yang biasa di sapa Bang Darsis ini menjelaskan, tujuan HMI seharusnya di emban oleh para kader. HMI harus menjawab tantangan zaman saat ini, dan menjadi tolak ukur pembawa solusi dan inspirasi bagi masyarakat.
Bang Darsis mengakui, banyak problem yang di hadapi, HMI seakan-akan kehilangan orientasi dan posisinya sebagai organisasi independen.
"Masalah yang seharusnya dijawab kaders HMI bukan masalah internal sebagai kepentingan membesarkan kelompok-kelompok di dalam HMI, sehingga melupakan misi HMI," sebutnya.
Ia menjelaskan, jalan yang harus dilakukan adalah merombak total sistem politik yang telah berjalan selama ini.
"Kondisi saat ini menuntut Kader HMI memandang ke depan, menjadikan NDP sebagai landasan perjuangan, mempertegas komitmen keumatan dan memperluas komitmen kebangsaan. Kita dituntut membangun tatanan kehidupan baru, tidak hanya internal HMI, melainkan dunia," jelasnya.
Bersamaan, Kabid SDA HMI Cabang Ternate, Yusril Buang menyebutkan, sebagai organisasi perkaderan, HMI merupakan organisasi yang sudah lama berkiprah dan berkontribusi dalam kemerdekaan Indonesia.
Secara fundamental, kata Yusril, HMI harus menyesuaikan diri dengan tantangan zaman melalui kaderisasi guna mencetak kader muslim, intelektual, profesional.
"Saat ini, kita melihat pragmatisme yang tinggi dalam diri kader-kader HMI, kepekaan sosial melemah, independensi menurun, ke-Islaman cenderung kering, dan kualitas intelektual yang menurun," ungkapnya.
Ia menyebutkan, HMI cabang Ternate fokus pada masalah ekologi sebab era post truth, dengan maraknya tambang di Maluku Utara.
"HMI cabang Ternate saat ini berupaya memposisikan arah perjuangannya," pungkasnya. (mg 2/ red)