PT IWIP Diminta Tak Halangi Upaya Intelektual

Sebarkan:
Surat terbuka
HALTENG, PotretMalut - Rahmat Putra Perdana Marsaoly, Mahasiswa Program Magister of Development Studies Erasmus University Rotterdam, The Netherlands, menulis surat terbuka yang ditujukan ke PT Indonesia Weda Bay Industrial Park dan Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah.

Ini dikarenakan, Rahmat yang hendak melakukan penelitian tesis yang berfokus pada strategi CSR dari aktivitas pertambangan PT IWIP di Halmahera Tengah, untuk memahami dampak sosial dan lingkungan mendapat penolakan.

Rahmat merasa, surat penolakan penelitiannya dari PT IWIP salah alamat.

"Dalam surat yang dikeluarkan tanggal 31 Agustus 2024, disebutkan bahwa saya ditolak karena program internship atau magang yang saat ini tidak tersedia. Padahal, sejak awal, permohonan saya sudah jelas menyebutkan bahwa saya tidak sedang mengajukan lamaran magang, melainkan melakukan penelitian tesis akademis," isi surat terbuka Rahmat.

Mahasiswa asal Maluku Utara ini menilai, penolakan itu mencerminkan kurangnya itikad baik dari perusahaan, dan memperlihatkan minimnya penghargaan terhadap upaya intelektual.

Apalagi Rahmat bukan satu-satunya mahasiswa yang mendapat penolakan serupa.

"Diskusi saya dengan kepala desa lingkar tambang di Kantor Desa Lelilef Waibulen, ada lima berkas penolakan serupa yang dialami oleh mahasiswa putra daerah lain yang berusaha melakukan penelitian di PT IWIP," sebutnya.

Ia juga menilai, alasan yang diberikan General Manager PT IWIP, Rosalina Sangadji, tidak logis dan merendahkan upaya akademis yang seharusnya didukung.

Harapan dari surat terbuka dimaksud agar Pemda Halteng dan PT IWIP memberikan klarifikasi, dan langkah-langkah yang adil.

"Semoga kedepan tidak ada putra daerah yang dipersulit dengan alasan tidak logis, terutama dalam melakukan pengambilan data," pintanya. (red).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini