Murid-Murid SD Sudirman 4 Makassar Tampilkan Tari Kolosal |
Demikian disampaikan Dr Sarwinah, S.Pd, M.Pd, di hadapan guru-guru, orangtua siswa, dan undangan yang menghadiri Gelar Karya P5 SD Sudirman 4, di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Ujungpandang, Kota Makassar, Sabtu, 23 November 2024. Kepala UPT SPF SD Sudirman 4 itu hadir mengenakan baju bodo, sesuai tema muatan lokal budaya Sulawesi Selatan.
Hadir dalam acara ini Pengawas SD Kecamatan Ujungpandang. Ketua Komite SD Sudirman 4,. Kepala UPT SPF SD Negeri Sudirman 1, Kepala UPT SPF SD Negeri Sudirman 2, dan Kepala UPT SPF SD Negeri Sudirman 3.
Pegiat literasi Rusdin Tompo, yang juga merupakan Koordinator SATUPENA Sulawesi Selatan, juga tampak di antara guru-guru, orangtua siswa, dan awak media yang hadir.
Ada banyak kue-kue dan makanan tradisional disuguhkan kepada para tamu, antara lain barongko, songkolo, ayam palekko, dan lain-lain.
Suasana budaya Sulawesi Selatan terasa bukan saja pada pakaian adat tapi juga pada tradisi, tari, musik dan lagu. Tamu disambut dengan Angngaru dan Tari Padupa. Ada juga persembahan Tari Ganrang Bulo dari kelas 1 dan 2, Tari Empat Etnis dari kelas 5 dan 6.
Masih ada lagi pertunjukan tari kolosal profil pelajar Pancasila, yan ditampilkan murid-murid kelas 3-6. Juga ada barazanji, dan prosesi Mappaccing sebagai puncak acara.
Ketua Panitia, Erny Junardy, S.Pd, menyampaikan, sebelum tampil, anak-anak berlatih selama 5 bulan. Ini kegiatan Gelar Karya P5 yang kedua. Tahun lalu temanya terkait pengelolaan sampah. Pada tahun ini terkait budaya lokal.
Kegiatan Gelar Karya ini, tambahnya, diikuti 302 siswa. Proyek P5 ini dalam Kurikulum Merdeka meliputi 3 fase. Fase A untuk kelas 1 dan 2, fase B kelas 3 dan 4, sedangkan fase C untuk kelas 5 dan 6.
"Dengan tema kearifan lokal ini, diharapkan anak-anak punya karakter profil pelajar Pancasila. Mereka juga diharapkan dapat memahami budaya dan kearifan lokal Sulawesi Selatan," terang Erny Junardy.
Pengawas SD Kecamatan Ujungpandang, Payana, S.Pd, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Gelar Karya P5 ini merupakan cara memperkenalkan adat-istiadat dan tradisi budaya kepada anak-anak. Kegiatan ini juga sebagai upaya pelestarian budaya.
Menurutnya, tradisi budaya memang perlu ditanamkan, agar tumbuh rasa cinta anak pada budaya lokalnya, yang akan membuat mereka mencintai budaya nasional.
"Saya memberi apresiasi kepada Kepala SD Sudirman 4 dan guru-guru atas terselenggaranya Gelar Karya P5 ini," kata Payana sebelum membuka acara.
Pegiat literasi, Rusdin Tompo, mengaku senang melihat anak-anak menikmati penampilan mereka. Katanya, memang dibutuhkan dukungan dan ruang agar anak-anak bisa mengekspresikan potensinya.
Penulis buku yang juga sebagai pegiat Sekolah Ramah Anak itu menambahkan, pendidikan karakter tak harus selamanya ditanamkan melalui petuah dan nasihat. Bahkan melalui kegiatan dan pertunjukan seni budaya, sebagaimana ditampilkan ini, akan membentuk karakter anak. (*)