Sarah Bululung saat bercerita kepada warga |
Informasi yang dihimpun Media Brindo Grup (MBG), Welda Goyowa bersama istri Sarah Bululung (Korban), didatangi Kades bersama kedua pelaku lain saat hendak tidur.
"Torang (Kami) so mau tidur, tiba-tiba ada yang pangge saya (Welda) dari luar. Pas saya sudah di muka pintu Kades langsung dobrak pintu kong tarik saya kaluar di teras," kisah Welda saat di wawancarai via Whatsapp, Senin 02/12 dini hari.
Welda menyebutkan, tanpa banyak pertanyaan, Kades yang didampingi dua orang perangkat desa Misias Habu dan Iwa Paraie lantas melepas melepas satu pukulan ke wajahnya.
"Kades tarik saya kaluar kase dudu di balok, dia cuma bilang (Ngana ni suka balapor-lapor) langsung pukul saya pe muka," sebutnya.
Istri Welda, Sarah Bululung menyusul suaminya ke depan rumah. Ia hendak merekam kejadian tersebut menggunakan handphone namun dihalangi.
"Saya baru kase kaluar hp mo video deng foto langsung dong serobot. Dong tiga samua kamari rampas hp, sampe saya kase masuk hp di daster tapi dong masih tarik lagi, langsung saya bataria," ujar Sarah.
Sarah menambahkan, salah seorang warga juga terkena pukulan saat melerai kejadian tersebut.
Welda mengaku, kejadian itu diduga karena permasalahan uang pembangunan gereja sebesar Rp 150 juta, yang telah dicairkan namun belum ada realisasi pembangunan sampai saat ini.
"Kades bilang lapor-lapor itu berarti masalah dana gereja. Karena Jum'at lalu Kabag Kesra ada telpon tanya dana gereja, dan saya bilang dana itu belum dipergunakan," tuturnya.
Tak terima mendapat perlakuan tak senonoh, Welda lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Oba, sebagaimana Laporan Polisi nomor: LP/B/24/XII/Res 1.6/2024/SPKT/Polsek Oba/Polresta Tidore/ Polda Maluku Utara, tertanggal 2 Desember 2024.
Kepala Desa Selamalofo, Asrul Halek saat dikonfirmasi belum menanggapi hingga berita ini naik tayang. (red)