Papan proyek pekerjaan saluran drainase di Desa Busua yang diduga tidak selesai dikerjakan |
Salah seorang warga Desa Busua yang menolak namanya disebut mengatakan, tidak ada tanda-tanda realisasi pembangunan, baik fisik maupun non-fisik, yang menggunakan Dana Desa tahap I dan II tahun 2024.
"Dana sudah dicairkan, namun tidak ada perencanaan atau pun kegiatan pembangunan yang direalisasikan. Kades jelas tidak bertanggung jawab," ungkapnya kepada Media Brindo Grup (MBG), Senin (13/01/2025).
Ia menuturkan, pengelolaan DD di Desa Busua, jauh dari prinsip transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, menurutnya, anggaran desa harusnya digunakan untuk pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat, namun fakta menunjukkan dana tersebut tidak memberikan dampak apapun.
"Masyarakat hanya dijadikan ilustrasi pembangunan, padahal DD tujuannya untuk kesejahteraan dan keadilan warga desa," tuturnya.
Sumber terpercaya MBG ini menambahkan, prinsip utama penggunaan DD adalah transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat.
Sementara di Desa Busua, Salah satu yang menjadi masalah pengelolaan DD adalah pekerjaan saluran drainase yang menggunakan DD senilai Rp 170.270.000.
"Pekerjaan selama 60 hari kalender ini belum selesai pengerjaannya, bahkan upah pekerja senilai Rp 25 juta belum dibayarkan Kades dengan alasan uang sudah habis," akunya.
Akibag hal tersebut, pihaknya meminta Inspektorat Halsel untuk melakukan audit khusus terkait penggunaan DD di Desa Busua.
"Inspektorat harua melakukan audit khusus, karena ada dugaan DD telah di tilep atau digelapkan Kades. Jika dalam waktu dekat tidak dilakukan, makas masyarakat akan melakukan demonstrasi besar-besaran di kantor Inspektorat Halsel," pungkasnya.
Sementara Kades Busua, Andi Hairudin saat dikonfirmasi menyebutkan, pekerjaan drainase terhambat karena musim hujan.
Selain itu, upah pekerja akan dibayarkan setelah pekerjaan selesai.
"Pekerjaan dipending karena hujan. Tinggal dilanjutkan coran dasar yang kurang lebih menggunkan 4 semen. Upah kerja tetap akan dibayarkan setelah pekerjaan selesai," terangnya.
Saat ditanya terkait jawaban Kades kepada pekerja perihal uang proyek yang sudah habis, Kades enggan merespon. (tim/red)