Naufandi, Ustadz Muda yang Tausiyah Khatam Qur’an dan Halal Bi Halal Dispersip Ternate

Sebarkan:
Khatam Qur'an dan Halal bi Halal Dispersip Ternate
TERNATE, PotretMalut - Naufandi Hadyan Saleh, ustadz berusia 23 tahun, diundang oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Ternate untuk tausiyah khatam Qur'an dan Halal bi Halal, di lantai satu kantor tersebut, Kamis (10/4/2025).

Kepala Dispersip Syafiah M Nur yang didampingi Sekretaris Dispersip Johanna Lusje Lethulur, menyampaikan setiap ramadhan ada surat edaran Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman yang mewajibkan semua OPD melaksanakan tadarus. Ia bersyukur, dalam ramadhan 1446 H/2025, pegawai Dispersip khatam Quran sebanyak tiga kali. 

"Alhamdulillah, ramadhan kemarin kami khatam Quran tiga kali. Terima kasih kepada seluruh pegawai yang telah bersama mengaji dan hari ini kita lakukan khatam Quran dan halal bi halal. Mudah-mudahan Al-Qur’an yang kita baca sampai khatam ini jadi amal kebaikan kita, diberi kesehatan dan umur panjang," kata Syafiah, diamini semua yang hadir. 

Dalam tausiyahnya, Naufandi juga mengajak semua untuk selalu bersyukur karena diberi kesempatan berbuat kebaikan. Rasa syukur itu ia sandarkan pada Al-Qur’an (QS. Ibrahim:7) yang ia baca dengan fasih. Artinya, "Sesungguhnya jika kamu bersykur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadmu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar keras."

Naufandi menarik makna ayat tersebut secara kontekstual dengan mengatakan, dalam bekerja, gaji berapa pun, disyukuri. Begitu pula tinggi rendahnya jabatan, belum diamanahi jabatan, bahkan tidak memiliki kendaran dan jalan kaki, tetaplah bersyukur.  

"Kalau kita tidak bersyukur, diberikan nikmat banyak pun tetap tidak bersyukur. Semoga kita digolongkan ke dalam orang-orang yang bersyukur," ucap sarjana pendidikan bahasa Arab itu, sembari mengajak semua untuk bersama shalawat dengan melantunkan Assalamualaika ya…ya Rasulallah, Assalamualaika ya habibi, ya Nabi Allah, ya Rasulallah, tiga kali. 

Kemudian, Naufandi memandang surat edaran tadarusan dari Wali Kota Tauhid yang disebut Kepala Dispersip tadi, adalah mengajak orang pada kebaikan. Al Habib Salim bin Abdullah As-Syatiri menyatakan, perkumpulan yang baik akan menjadikanmu baik, meskipun engkau orang yang buruk. Dan perkumpulan yang buruk akan menjadikanmu buruk meskipun engkau adalah orang yang baik. 

"Jika ke kantor sudah pakai parfum tapi duduk di dekat tempat sampah, sudah pasti berbau," kata dia memberi contoh. Maka perbiasakanlah berkumpul dengan perkumpulan yang baik.

Halal bi Halal, lanjut Naufandi, adalah momentum silaturahmi. Mengunjungi orang yang sudah lama tidak bertemu merupakan salah satu hakikatnya. Sedangkan membalas kunjungan dengan kunjungan, itu balas budi. 

"Jangan sampai ramadahn dan halal hi halal hanya terbatas di bulan puasa dan syawal saja. Perlu diingat, yang pergi hanya bulan ramadhan. Sedangkan salat, mengaji, saling memafkan, silaturahmi dan kebaikan lainnya, tidak. Amalan yang dicintai Allah, sedikit tapi istiqomah," jelasnya.  

Tentang manfaat membaca Al-Quran, salah satunya ia mengutip hadis shahih yang diriwayatkan oleh imam Muslim: dari Abu Umamah al Bahili, Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Al-Qur’an, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya."

"Apabila dibacakan kepada kalian ayat Al-Qur’an, diam dan dengar sudah mendapat rahmat. Apalagi kalau dibaca sendiri. Tidak mengapa belum lancar baca saat usia sudah mulai tua, belajar. Belajarlah dari buaian sampai liang lahat, karena tak ada seorang pun di dunia ini yang lahir langsung dengan alim," paparnya.

Ia mengutip petuah Imam Asy-Syafi’i, siapa yang tidak mampu untuk bersabar atas pedihnya belajar, maka bersiap-siaplah untuk merasakan pahitnya kebodohan. "Belajar butuh proses, setahap demi setahap. Selama masih bernafas, selama masih diberikan ruang, waktu dan kesempatan, belajar," tandasnya. 

Sebuah hadist Nabi yang diriwayatkan oleh imam Bukhari, "sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya." Hadis ini menurutnya, pertanda Nabi sangat mengapresiasi guru ngaji. Sayangnya, kadang kita rela bayar kursus anak dengan jutaan rupiah, tetapi jarang menghargai guru ngaji. 

"Kadang kita anggap urusan agama itu ikhlas aja, sehingga sebulan bayar guru ngaji Rp 25 ribu, sedangkan guru les atau kursus dibayar mahal. Kita tidak proporsional, tidak pada tempatnya," kritiknya. 

Al-Quran juga tak hanya dibaca dan diajarkan, tetapi juga sebaiknya dimengerti. "Kita baca Al-Qur’an paling tidak kita tadabbur, artinya baca Al-Qur’an harus dimengerti juga," sarannya.  

Kepada mereka yang sudah berkeluarga, Naufandi menyampaikan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh At-Tabrani dari Ali bin Abi Thalib: "Ajarkanlah anak kalian dengn tiga hal yakni cinta kepada Nabi, cinta kepada keluarga Nabi, dan didiklah anak untuk membaca Al-Qur’an."

Lanjutnya, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang baik, anak tersebut akan menjadi baik. 

Selain itu, kita harus menjadi contoh di lingkungan kerja. Kata Sayyidina Ali, kalau tunggu baik baru berbuat kebaikan maka sampai kiamat pun tidak akan berbuat kebaikan.

"Semoga kita dijadikan orang-orang yang cinta Al-Qur’an. Hari raya ini kita ikhlas dan saling memaafkan satu sama lain. Semoga instruksi dari Wali Kota untuk khatam Al-Qur’an setiap tahun, membuat semua membiasakan membaca dan mencintai Al-Qur’an," harapnya. 

Sembari melantunkan doa khatam Quran bersama. "Allahummarhamna bil quran. Waj'alhu lii imaman wa nuran wa hudan wa rahmah. Allhumma dzakkirni minhu maa nasiitu wa 'allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aana-allaili wa'atrafannahaar waj'alhu li hujatan ya rabbal 'alamin."

Kegiatan dengan MC Nuraini Umasugi—Arsiparis Ahli Muda Dispersip itu, meski berlangsung sederhana, namun penuh hikmah. Semua pegawai dan mahasiswa magang serius mengikuti.

Sebagai informasi, Naufandi Hadyan Saleh adalah generasi milenial yang kerap diundang untuk khutbah Jum’at di banyak masjid di Ternate, termasuk di kampuas IAIN. Pada Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025, khutbah di sebuah Masjid di Ternate Utara. 

Di luar dakwah lisan, pengurus Ternate Book Party ini kerap menjadi nara sumber, moderator, dan telah menulis belasan artikel tentang pendidikan di media cetak maupun online. Sewaktu mahasiswa Prodi pendidikan bahasa Arab di IAIN Ternate, ia aktif pula di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). (red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini