![]() |
Reza A. Syadik, Tokoh Pemuda Desa Orimakurunga |
Proyek yang dimulai awal 2023 dengan nilai Rp 16 miliar ini, semula menjadi proyek unggulan di masa almarhum Bupati Usman Sidik. Akibat terhentinya proyek ini pada tahun lalu, warga pesisir hidup dalam kekhawatiran.
Tokoh pemuda Desa Orimakurunga, Reza A. Syadik, menyebut proyek tersebut merupakan bentuk nyata dari kelalaian pemerintah daerah.
"Anggaran belasan miliar sudah dikucurkan, tapi hasilnya hanya setumpuk batu dan semen yang ditinggalkan begitu saja. Kami mendesak agar pemerintah menuntaskan tanggung jawabnya," ungkap Reza, Kamis (24/04/2025).
Reza juga menyoroti sikap DPRD Kabupaten Halmahera Selatan, yang hingga kini bungkam, khususnya para anggota legislatif dari Daerah Pemilihan Makayoa.
"Kami heran, wakil rakyat dari Dapil Makayoa seolah tak punya nyali untuk bicara. Padahal ini menyangkut keselamatan konstituen mereka. Mereka harusnya menjadi corong kepentingan rakyat, bukan justru diam melihat proyek ini terkatung-katung," kecamnya.
Jika pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Selatan terus abai, Reza memastikan akan bergerak dalam demonstrasi ke dua lembaga, yaitu KPK dan Kajagung RI
"Kami akan minta melalui Kejagung, agar Kejati Maluku Utara menyelidiki apa yang menyebabkan proyek tersebut mangkrak, dan KPK juga harus mengusut siapa yang bermain sehingga proyek pembangunan breakwater yang dimulai awal 2023 ini mangkrak," tegasnya.
Meski sejumlah nama pejabat sudah mulai diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi Maluku Utara, hingga kini belum ada kejelasan kelanjutan penyelidikan. Apalagi penyelesaian proyek.
Diantara nama yang diperiksa yaitu RM, mantan Kadis PUPR yang kini menjabat sebagai Kadis Perkim, R mantan sekretaris dinas yang kini menjabat Kadis Perhubungan, Kabid Bina Marga, serta S alias Oman, rekanan proyek yang disebut-sebut orang dekat Bupati Fakfak.
"Di mata warga Orimakurunga, talud ini bukan sekadar konstruksi beton. Ia adalah ujian integritas pemerintah. Sebuah pengingat bahwa kepercayaan publik tidak dibangun dengan batu dan semen saja tetapi dengan keberanian mengambil sikap dan menyelesaikan apa yang sudah dimulai," pungkasnya. (red)